Sabtu, 28 Mei 2011

Ryosuke’s Birthday Project-Chapter 3


Chapter 3
Unexpected Surprise

9 Mei 2011

Dia disana. Berdiri sendiri dengan dress putih selutut dan sebuah tas ukuran monitor computer di tangannya. Matanya mengamati sekeliling, mencari-cari orang yang ditunggu. Sedikit disesalkan, kenapa dia harus datang 10 menit lebih awal dari waktu janjian.

Tanpa disadarinya, empat pasang mata berbalut kacamata hitam legam serta setelan suit yang sama warnanya layaknya agen FBI sedang mengamati diam-diam. Dan lima menit kemudian, keempat pasang mata itu sudah saling mengerling, memberi isyarat. Mereka melangkah.

Keren abis.

Keempat pasang mata—yang ternyata adalah manusia yang berjenis kelamin laki-laki itu melangkah tenang, macho layaknya Takasugi Touichi cs dalam dorama scrap teacher. Sesekali mereka mengangkat rambut ke atas, memperbaiki kacamata, me—

“ADUUUH!!!” entah kenapa, image keren yang ditangkap orang-orang sekeliling—serta pembaca— ketika melihat mereka langsung lenyap ketika salah satu dari 4 pemuda keren itu terjatuh. Jatuhnya tak elit pula. Nginjek kulit pisang.

“Hmmppfff… BWAKAKAKAKAK!!” sontak tertawaan menyeruak dari ketiga orang lain.

“Eh! lu pada gimana sih! Bantuin gw donk!!” sosok—yang tadi terjatuh dengan tidak elitnya itu kesal melihat teman-teman seperjuangannya bukannya membantu dia berdiri, tapi malah menertawakannya. ketiga orang lain itupun segera menghentika tawa mereka—bukan karena ingin membantu, tapi karena takut obyek stalkeran mereka selama 10 menit terakhir itu menyadari keberadaan mereka. Dengan yang tak jauh berbeda dari sebelumnya—gaya agen FBI itu—, mereka memperbaiki air muka mereka menjadi lebih tenang dan macho tentu saja dibanding sebelumnya, lalu melangkah mendekati obyek.

“Shida Mirai-san…”
Sosok yang dipanggil Shida Mirai itu sedikit takjub dengan penampakan di depannya. 4 pemuda berbeda ukuran tubuh dengan tampilan Man in Black berdiri sejajar seperti mau barisan upacara bendera, ada apa pula ini?

“Kalian siapa ya?” tanpa canggung-canggung, Mirai melontarkan pertanyaan. Sempat terbesit dalam benaknya, itu cuma fans yang mau minta tanda tangan atau apalah. Tapi kalo mode resmi kayak begini, dia ragu.

“Bisa ikut kami sebentar?”
Tanpa sebelumnya menunggu jawaban dari si tertanya, 4 men in black itu segera menyeret Mirai pergi dengan entengnya.

“EEH?? APA-APAAN NIH!! LEPASIN GW!! HEH—TOLONG!! TOLONG!!” Mirai berteriak sejadi-jadinya. Alhasil, berpuluh pasang mata yang melewati tempat itu terfokus pada kejadian mirip penculikan barusan. Kerumunan massa pun terbentuk.

“Waduuuh! Berabe! Kite udah dipelototin orang nih. Gimane boss?!” sosok terpendek kedua dari barisan 4 pemuda itu memandang sosok tertinggi cemas. Secara, dia yang memegang tangan Mirai. Kalau massa sampai menyerbu mereka, dia pasti yang babak belurnya paling parah.
Si bos masih seru-serunya berpikir. Tiba-tiba seseorang dari mereka memisah.

“Minaa san. Gomen ye atas keributannye. Kita-kita lagi latihan take untuk syuting dorama baru berjudul ‘JANGAN CULIK AKU’. Ada Shida Mirai-chan looh.. ditonton yee nanti..” bola matanya sesaat diputar ke arah rekan-rekannya, memberikan kode ‘masukin dia ke mobil, cepet!’ lalu kembali menatap kerumunan disekeliling mereka. “Shida-chan kayaknye harus istirahat sekarang. Kami pergi dulu yee… jangan lupa ditonton loh doramanye…” sosok itu tersenyum manis. Sontak gadis-gadis abege yang bertebaran disekitar berteriak histeris. Sedikit familiar, senyum itu mirip siapa ya?
Sukses dengan improvisasinya, pemuda itu segera mengikuti koloninya, sambil menyeret-nyeret Mirai tentu saja.

>>>>abake:: author nggak bosan ngeksis nih! :D
Author: kasian Mirai-chan diseret-seret gitu.
Hayashi kento*datang dari mana nih orang?*: Author jahat banget sih! Masah Seira digerek gitu!
Kamiki Ryunosuke*ini lagi*: Eeh, MEGUku tersayang. Jangan digituin dong ihh!
Hayashi kento: Oi! Itu seira-chan heh! Kuroda Seira! Bukan megu!
Kamiki Ryunosuke: Kuroda Seira pala lu! Itu Minami megumi, semprul.. lagak lu, baru sekali mainan dorama bareng megu aja, sok lu!
Hayashi Kento: elu yang semprul! Ntuh seira! Orang kaya woi!
Kanata Hongo: Eh, Eh, katanya Nakata Youko diseret-seret ya? Sama kakaknya pasti ya?
Kamiki Ryunosuke: ini lagi lu! siapa tuh Nakata Youko! Udah dibilang itu MEGU. M.E.G.U!!!
Kanata Hongo: Eh, namanya udah diganti Makiko ya? Bukan Ishihara Kumako lagi? Udah megu sekarang? Heelaah, gw ma lebih demen nyang kumako aja…
Hayashi Kento: apaan tuh beruang dibawa-bawa segala! Orang kaya macam Seira-chan kok, namanya diganti jadi megu-lah, Youko-lah, Kumako. Gila aah lu pada?!
Kamiki Ryunosuke: NAMANYA MEGU BUKAN SEIRA, BUKAN YOUKO, BUKAN KUMAKO! DAN ITU PACAR GW!! TITIK!!
Hayashi Kento & Kanata Hongo: bukannya megu itu pacarnya Ryuu Amakusa ya?*saling liat* gimana kalo kita bals dendam buat Ryuu*mijit-mijit tangan* satu… dua…*tatapan menusuk ke arah Kamiki*…. Tiga! HAJAR!!* gebukin Kamiki*
Kamiki Ryunosuke: @#^> $^%@<^&~^!!! *teriakannya disensor, takut menyayat hati readers*
Yamada : ape nih ribut-ribut?
Author: tauk tuh, berantemin Kuroda Seira, Nakata Youko, sama Minami Megumi.
Yamada: ooh..*balik natap author*,, author sayang, ada waktu nggak?! Makan lemper strawberry di warung depan yuk…*emang ada lemper strawberry?*
Author: Ayuuk! Ayuuk! * langsung nempel ke Yamachan*
Alhasil,, pergilah author dan Yamachan makan lemper strawberry di warung tanpa mempedulikan perkelahian ajaib Hayashi Kento—Kamiki Ryunosuke—Kanata hongo di depan mereka. Lalu bagaimana dengan Mirai-chan yang digeret-geret tadi???
Mirai: Nggak ada nyang peduli padaku!! Hiks! Sasaki Kuranosuke-saaan!!!*lari ke pelukan Sasaki*
>>>>abake—end,, author cuma muncul di endingnya T.T

*****
Sosok berlabel Yamada Ryosuke itu berlari pelan. Senyuman lebar terkembang. Tentu saja! Hari ini adalah hari paling special dalam hidupnya. Di akan menghabiskan 2 hari penuh bersama pacaranya tersayang, apa lagi yang bisa lebih indah?

Namun langkah kakinya terhenti melihat kenampakan didepannya.

Kosong.

“Mirai-chan kok belum datang ya?” pemuda itu menggumam pelan. Matanya beralih ke jam tangan merk ‘Monol’*author’s note: merknya monol, biar kembaran sama punya gw XD* yang melingkar di pergelangan kirinya. Sedikit heran, tidak biasanya gadis yang sudah dipacarinya 2 tahun itu terlambat. Akhirnya diputuskan untuk menunggu sebentar.

******

30 menit berlalu, waktu yang cukup untuk membuat seorang Yamada Ryosuke nyaris stress karena hilang kesabaran menunggu. Ditariknya cepat satu-satunya keitai yang dimiliki dari saku celanannya, menghubungi contact bernama ‘Mirai-chan’.

Butuh sepersekian detik gerakan jarum jam sampai akhirnya panggilan itu diterima.

 “Moshi-Moshi, Mirai cha—“

“Yamada Ryosuke-kun?” sebuah suara bass-cempreng pria menjawab, membuat Ryosuke bergidik. Jelas itu bukan suara Mirai. Lalu siapa? Tou-channya kah?

“Siape nih?” nada Ryosuke serius, sedikit mengintimidasi pula. Pemuda itu khawatir. Syukur kalau yang mengangkat teleponnya itu memang benar ayahnya Mirai. Minta maafnya bisa belakangan. Nah, kalau orang lain? Pasti terjadi apa-apa deshou?

Suara dari seberang itu tertawa berat, khas penjahat-penjahat tukang culik gendut yang sering muncul dalam sinetron-sinetron Indonesia. Ryosuke menelan ludah dan keringat.
*ditabok Ryosuke—“sapa nyang nelan keringat heh?!”Ryosuke ngamuk, author kaburrr*.

“fufufu…You nggak perlu tahu siapa I…” orang itu tertawa lagi, membuat tensi ketidaksabaran Ryosuke yang sebelumnya sudah habis karena kelamaan menunggu Mirai jadi lenyap seketika.

“HEI! SIAPE LO?! MIRAI DIMANA?! KASIH TAU GW, CEPET!” Ryosuke berteriak, membuat beberapa eksistensi yang sedang lalu lalang menatapnya kaget. Selain karena suaranya yang memang bervolume super maksimum, para pelalu lalang—terutama cewek-cewek tingkat abege sampe nenek-nenek terpesona sama paras maha sempurnanya. Beberapa bahkan merupakan fans setianya*termasuk author juga :D*.

“fufufu…”orang itu masih saja tertawa. ” You berteriak Yamada-kun? Youtachi pasti sangat khawatir deshou?” nadanya main-main, membuat Ryosuke ingin mencincang-cincang tubuh gendutnya, kalau sampai ketemu ya tuh orang.

“EH, SEMPRUL! LU KETAWA MULU! KASIH TAU GW SEKARANG, DIMANA MIRAI?!!”

“Shida-san ada sama I!” orang itu berhenti sejenak. Dan suara yang terdengar berikutnya membuat Ryosuke tercekat.

“RYOSUKE, TASUKETE!!”

“MIRAI?! MIRAI!! MIRAI!!” wajah pemuda 18 tahun itu memerah menahan marah. “OI! OMAE!! LO NGAPAIN MIRAI, HAH?! BALIKIN DIA!” Ryosuke kembali berteriak.

“dia bakal kembali sama you Yamada kun…. Tapi ada syaratnya.”

“Syarat? Syarat apaan?! Ngomong lu!“

“I tunggu you di sini…” penjahat itu menyebutkan alamat transaksi mereka. “Datang sendirian, and jangan berani-berani bawa polisi. Kalau sampai ada polisi… untuk selamanya, you nggak  akan pernah bisa melihat Shida-san lagi.”

“O-Oi, Chot--“

tuut…tuut…” sambungan terputus, orang itu mematikan keitainya. 

“Sssh! Pegimane nih?!” Ryosuke mengacak rambut belakangnya frustrasi. “Mirai diculik,ck! Ehh, tapi, kenape penculiknya kagak minta tebusan?!”

Sementara itu di suatu tempat tersembunyi.

“Baka! Kenapa tadi lu kagak minta tebusan?!Ck! Kan dia bisa curiga nanti!” salah satu eksistensi melempar kepala rekannya yang menelpon tadi dengan majalah. 

“ITTE! Gw  kan lupa! Abis jawabnya buru-buru gitu!” eksistensi yang kepalanya terlempar majalah tadi mengelus orang yang kesakitan itu pelan sembari memberi pembelaan singkat.

“Sudahlah. Itu tidak penting!” suara eksistensi tertinggi kedua dan wajah tertampan pertama dalam kelomok itu terdengar. Bola matanya lalu beralih menatap Mirai yang sedang duduk dengan tangan dan kaki terikat di kursi..

“Kita hanya perlu membuatnya merasa sakit ditinggalkan orang yang disayang, deshou?”

Senyuman misterius.

*****

“A-anoo…” seorang gadis tak dikenal mendekatinya, Ryosuke menoleh malas-malasan.

“Nande?”

“Lo nyari Shida Mirai-san kah? Bukannya dia lagi take dorama?”
Telinga Ryosuke terangsang mendengar kata-kata gadis tak dikenal itu.

“Ehh? Maksud lo? Dorama apaan?!”.

Si gadis berpikir sejenak.
“kalau kagak salah ye, judulnya ‘JANGAN CULIK AKU’. Yaa, itu sih yang gw dengar dari salah satu bodyguardnya, sebelum dia dibawa masuk mobil.”

“Bodyguard? Sejak kapan Mirai punya bodyguard?! Lalu dorama ntuh, ape tadi judulnya?”

“JANGAN CULIK AKU”

“Hah! Itu! Mirai kagak pernah ngemeng mau main dorama judul abstrak kayak gitu. ‘Jangan culik aku’?, apaan judul dorama amburadul gini. Tapi eh, lo liat ga mobil yang ngebawa dia kemana?” Ryosuke berharap-harap cemas, semoga gadis manis di depannya ini bisa sedikit membantu.

“Gw tadi liat dia lewat persimpangan depan sonoh. Yang ada tukang jualan sate itu…” gadis tak dikenal tadi menunjuk ke persimpangan jalan berhiaskan satu grobak sate lengkap dengan penjualnya. Ryosuke mangut-mangut megerti.

“yosh. Sankyuu yah…, ahh, nama lu siapa? Belum kenalan nih…” Ryosuke menyorongkan tangannya.

“Mugi desu…”

 “Yamada Ryosuke desu. Penyanyi, actor, dencer, personil JUMP. Udah menangin ratusan penghargaan termasuk gramy, Oscar, dan Panasonic awards. Tampan. Tak pintar juga, tapi sexy. Orang nomor satu di Jepang yang paling ingin dijadiin suami. Hehehe… Anoo…mau tanda tangan nggak? Buat ucapan terima kasih…”

“kagak usah deh…” jawab si Mugi itu sambil tersenyum manis, meskipun batinnya sedang berteriak kesal.
“Sombong banget nih orang!”

 Ryosuke hampir berbalik namun lanjutan perkataan Mugi menghentikannya.

 “Eh tapi, lo bisa nggak mintain tanda tangan orang lain buat gw?”

“tanda tangan siapa? Gw mah bisa banget!” ayo dah, tanda tangan siapa?”
Gadis itu tersenyum malu-malu sampai akhirnya kata-kata yang terdengar membuat Ryosuke kerasukan setan kaget. Sumpah, keget deh!

“Gw mau minta tanda tangannya Johnny Kitagawa-san…”

“APE?! OPA JOJON?!” Sekali lagi Ryosuke berteriak, membuat gadis itu menutup telinganya cepat.

“Ember banget sih?! Nanti kan ketahuan orang, malu gw!” omelnya. Ryosuke tersenyum aneh, masih shock dengan permintaan gadis didepannya barusan. Ryosuke mengamati gadis itu lekat-lekat. Dia cantik kok, kira-kira seumuran dengannya dah. Lalu kenapa kok ya minta tanda-tangannya si tua Bangka itu? Apa dia ngefansnya standar kakek buyut gitu ya?

“Lu yakin?!” tatapan tidak percaya.

“Iya ih! Udah lu buruan kesana! Inget, tanda tangannya yang gede yah!”
Dengan masih agak linglung, Ryosuke mengangguk lalu berlari pelan menuju tukang sate yang sepertinya sangat asyik membu—ehh?! Menyantap satenya?

Gadis itu tersenyum misterius, lalu mengangkat keitai dari sakunya dan menelpon seseorang.

“Aku berhasil mengarahkannya ke’sana’…”

>>>Siapakah si Mugi itu?
       lalu, apakah Ryosuke berhasil menyelamatkan Mirai?
       fu…fu…fu…

TBC

Minaaa, setelah sekian lama—pendek ye? Garing pula. Heeeiiaa, gomen yo. Soalnya gw lagi miskin inspirasi.
udah begitu, ini panpic udah kelar dari 2 mingguan lalu, cuma lupa ge post :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar