Saya bahagia,, bener! NYC IS BACK!! YEAH!!*nangis seneng*
Grup bermember Nakayama Yuma, Yamada Ryosuke, dan Chinen Yuri ini akhirnya tampil di TV setelah seminggu vakum. Yaah, seminggu bukan waktu yang singkat emang untuk memulihkan perasaan orang dari trauma macam gempa gitu. Tapi NYC? Mereka bisa! Saya salut banget sama mereka. Mereka bisa ngontrol hati mereka, untuk apa? Menghibur fans. Membuktikan kalau mereka bail-baik aja. Saluut bener!!
NYC muncul perdana setelah gempa tanggal 18-03-2011, tampil di MUSIC STATION. Mereka bawain single kedua mereka, YUUKI 100% yang saya yakin ditujukan buat semua penduduk jepang agar bisa bangkit dan mengatasi trauma atas cobaan sminggu lalu. Mereka memukau, meskipun tidak maksimal. Tapi jelas, ada perbedaan besar pada diri mereka dibanding sebelum bencana terjadi.
Gila nggak tuh? Seminggu ini emang Yama nggak dikasih makan apa?!*poor suamiku X(*. Mana wajahnya nggak se-fresh biasanya,, tatanan rambutnya juga nggak semacho dulu…nggak kayak acara2 musik dulu.
Apa dia masih shock? trauma? Ok laah, saya ngerti. Seminggu memang nggak cukup untuk mulihin hati. Tapi paling tidak, dia sudah membuka dirinya untuk kembali maju, ne?
2.) MEREKA TERSENYUM—TAPI MATANYA NANGIS
Liat pikku ini::
MEREKA NAGIS—MATA MEREKA ADA AIR MATANYAA!!!
Waktu ngeliat pikku ini, saya nyaris nangis. Bener. Kok kesannya mereka seperti mikul beban berat gitu. Trauma laah…
Dan yaah, saya akhirnya sukses nangis setelah nonton videonya. T__T
Mereka tersenyum mina,, senyuman lebar!—tapi mata mereka nagis. Kalian bisa liat di videonya. Mata mereka nggak tersenyum sama sekali,, dan itu yang bikin hati saya—sebagai seorang fansu—sakit…
Mereka tersenyum memang, bernyanyi dengan semangat memang,,,
Tapi mereka masih nangis.
Dan saya harap,, air mata itu akan segera mongering, seiring waktu berlalu,, seiring bertambah kuatnya mereka.
NYC,, GANBATTE!! AISHITERU YOO!!*di kalimat kedua,, ada pengecualian buat Yuma XD*
Ia menatap ke depan, datar. Mengenali salah satunya.
Chinen Yuri, dan seorang gadis di pangkuannya yang pasti adalah Hotaru Itou. Kenapa Chinen menangis? Dan kenapa—
Dia tahu.
—gadis itu sudah tak benyawa.
“Eeh?!” Ekspresi Yamada langsung berubah terkejut. “bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja kan?”
Dengan masih menyunggingkan senyum, Chinen mengangguk.
“hanya saja…Dia masih belum mau bangun…”
Kening Yamada berkerut, tidak mengerti.
“Hotaru koma, sudah 5 hari…”
Hening.
Pemuda itu terdiam, ikut menyunggingkan senyum kecil. Pahit.
“Baru 5 hari…”
“Hanya 5 hari ternyata…” dengan tatapan yang masih datar, Yamada seolah berbisik, lalu meninggalkan tempat itu sedetik setelahnya.
******
Pemuda 17 tahun berlabel Yamada Ryosuke itu sudah berdiri di depan, siap membuka pintu. Kenop diputar, kakinya melangkah.
Pemandangan di dalam masih sama. Hanya beberapa tangkai bunga dalam vas yang kemarin masih segar kini sudah sedikit mengering. Yamada bergerak, mengganti bunga yang sudah kering itu dengan bunga dalam buket yang dipegangnya, meskipun jenisnya masih sama, lili putih.
“Aku bawakan Yuri la—“
“Kau membawa Yuri setiap hari, ingin mendoakanku cepat mati ya?” sebuah suara tiba-tiba memotong, membuat Yamada menoleh. Gadis manis dengan rambut hitam legamnya yang panjang serta pipi dan bibir yang kemerahan sedang duduk di sofa. Senyumnya membentuk lengkungan bulan sabit, membuatnya terlihat semakin manis.
“Tentu tidak. Aku yang ‘menahanmu’ ingat?” Yamada tertawa kecil, lalu memilih duduk di samping gadis itu. Hanya tetap saja, matanya tidak sedikitpun berpindah dari objek yang diperhatikannya sejak memasuki ruangan itu.
Seseorang yang tertidur dengan sulur-sulur kabel warna-warni menjalari tubuhnya. Tarikan nafasnya terdengar jelas, akibat digunakannya alat bantu pernafasan. Wajahnya datar dan—
—sama.
Wajahnya sama persis dengan gadis di sofa itu, hanya dengan tampilan yang berbeda.
“kenapa kau tidak mau bangun juga Ichigo?” Yamada kembali membuka suara. Lirih.” Ini sudah terlalu lama…2 tahun…”
Hening.
“Aku tidak bisa membuka mataku lagi Ryosuke…aku seharusnya sudah tidak disini…” yang dipanggil Ichigo tadi menjawab pahit. Meskipun bibir mungilnya masih trus menyunggingkan senyum.
******
“Ichigo, kau berani kalau kita ngebut?”
“tentu saja! Ayo kita lawan angin!”
Berpedoman 6 kata dari gadis di boncengannya, Yamada memacu sepeda motornya cepat. Sangat cepat. Nyaris menyentuh tingkat kecepatan paling akhir spidometer. Apa yang perlu ditakutkannya? Selagi gadis yang diboncenginya aman-aman saja, tentu dia bisa melakukannya.
Tapi Yamada lengah, tidak disadarinya sebuah truk melaju dari arah berlawanan. Tersentak kaget, pemuda itu tidak bisa mengontrol sepeda motornya. Stang dibelokan.
Mereka menabrak.
Bunyi besi yang beradu dengan daging dan tulang seketika membahana. Orang-orang berkumpul, mengelilingi pemandangan itu. dua remaja yang berlumuran darah.
******
Yamada Ryosuke memejamkan matanya, berusaha terlelap. Tapi tiba-tiba telinganya menangkap sesuatu.
Dentingan piano.
Indah…
Diurungkan niat untuk mengistirahatkan tubuhnya, pemuda itu langsung memutar kenop pintu, dan keluar. Kakinya menuruni tangga, menyusuri hampir setengah bagian rumah sampai matanya menangkap siluet itu. Seorang gadis dan pianonya.
“Tidak tidur?”
Yamada megangguk pelan. “Kau membangunkanku…”
Senyuman manis gadis itu kembali terulas. “Gomen ne…aku kan mau main lagu pengantar tidur…”
“Tapi aku tahu, kau yang memainkannya…tidak mungkin aku bisa dengan santainya menutup mataku selagi kau disini.”
Gadis itu bangun, mendekati Yamada. Tangannya terangkat, menyentuh pipi Yamada.
Dingin.
Tangannya dingin.
“Tidurlah…aku akan berhenti main piano. Kau sudah seharian di rumah sakit, sekarang waktunya untuk tidur…”
Yamada menggeleng. Wajahnya berubah sedih.
“Aku tidak mau kau pergi Ichigo…2 tahun memang cukup lama, tapi aku tidak akan merelakanmu begitu saja…”
Ichigo terdiam. Kedua tangannya diturunkan, menggenggam tangan Yamada.
“Tidurlah…”
Entah apa yang dilakukan Ichigo, pemuda itu langsung jatuh, tertidur dengan gampangnya.
“Aku tidak bisa disini selamanya Ryosuke. Kau harus mengerti…”
******
“Koma?!” Yamada terbelalak. Tanpa pikir panjang, dilarikan kaki-kakinya yang masih penuh balutan perban itu ke sana. Ke tempat seseorang sedang terlelap.
“ICHIGO!!” teriaknya refleks melihat sosok yang sedang tertidur itu. Gadis manis dengan wajah datar dan mata yang enggan terbuka. Kepalanya di perban, begitu pula tangan dan kakinya.
‘Yamada-san, maaf…” Seseorang mendekatinya. Dokter tadi. “Tapi… Kondisi nona Hanazawa sudah tidak bisa ditolong lagi. Kami hanya bisa membiarkannya seperti itu, sampai—“Pria paruh baya itu menelan ludah. “—sampai dia meninggal dengan sendirinya…”
Yamada terhenyak. Kaget dan kesal luar biasa. Ditariknya kerah baju dokter itu.
“APA YANG KAU KATAKAN?! KAU INI DOKTER KAN?! KAU SEHARUSNYA BISA MENYELAMATKANNYA!! BUKAN MENYERAH SEPERTI INI!!” Yamada meninju pria itu, membuatnya jatuh tersungkur di lantai. Tidak puas, Ditariknya lagi kerah baju si dokter.
Yamada tidak lagi melayangkan tinjunya.
“Aku mohon…tolong dia…” Tidak mampu lagi melakukan kekerasan, Yamada akhirnya memohon. Air matanya mengalir, membentuk genangan kecil di pipinya. Dokter itu hanya diam. Dia tahu, perbuatan salah satu pasien muda itu tidak disengaja. Yamada Ryosuke depresi, dan hal itulah yang membuat pemuda 15 tahun itu berani mengajarnya.
“Aku yang membuatnya jadi begini…aku mohon tolong dia…kau boleh pakai nyawaku… kumohon…” Yamada terisak makin keras. Akal sehatnya tidak lagi bekerja. Sekarang yang paling penting adalah Ichigo. Apa yang harus dilakukannya, agar gadis itu mau bangun?
“Ryosuke…”
Seseorang memanggil, membuat Yamada menoleh ke arahnya.
Nafasnya tercekat, tubuhnya membeku begitu saja.
“I-Ichigo?!”pemuda itu menelan ludah.
”Ba-bagaimana bisa?!”
Yamada tersentak, membuka matanya tiba-tiba.
Mimpi.
2 tahun lalu, ketika Ichigo didiagnosa akan tertidur sampai mati.
Pemuda itu menerawang, mengingat kembali saat itu.
“I-Ichigo?!”pemuda itu menelan ludah.
”Ba-bagaimana bisa?!”
“Kau yang menahanku Ryosuke…aku tidak pergi sampai kau melepaskanku…”
Sebuah suara terdengar, membayarkan lamunannya.
Dentingan piano.
Pemuda itu menutup matanya, sudut bibirnya tertarik, membentuk senyuman kecil.
Setidaknya Ichigo belum pergi…
******
Matanya melihat jelas. Sosok itu memasuki kelas. Langkahnya memang gontai, wajahnya pun senduh. Tapi dia tetap datang.
Chinen Yuri masuk sekolah? pertanyaan yang terlintas begitu saja dalam benak Yamada. Kenapa? Pacaranya baru meninggal 3 hari lalu kan? Kenapa secepat ini, hatinya bisa kembali pulih?
Penasaran, Yamada mendekati pemuda itu.
“Chinen?”
Yang dipanggil menoleh, menatapnya datar sepersekian detik lalu kemudian tersenyum.
“Bagaimana Hotaru…?” Pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya memang. Tapi Yamada ingin tahu, bagaimana bisa Chinen menghadapi ini dengan begitu cepatnya?
Chinen masih menyunggingkan senyum.
”Dia sudah pergi…”
Jeda beberapa detik sampai pemuda itu membuka suaranya lagi.
‘Meninggal…3 hari yang lalu…”
Ekspresi Yamada berubah kaget, meskipun sebenarnya pemuda itu sudah bisa menduga apa yang akan Chinen katakan.
“kau merelakannya?”
“Eh?!” alis Chinen terangkat, tidak begitu mengerti dengan pertanyaan Yamada.
“Kau merelakannya? Maksudku Hotaru…kau rela dia pergi..?” Yamada mengulang pertanyaanya dengan sedikit tambahan kata yang memperjelas maksudnya.
Chinen terdiam sejenak.
“Ya. aku sudah merelakannya… Dia memang harus pergi deshou?”
Yamada tidak menjawab. Pikirannya berkecamuk.
Apakah ia harus membiarkan Ichigo pergi, seperti Chinen merelakan Hotaru?
Apa dia bisa hidup tanpa Hanazawa Ichigo?
******
“Yuto!”
Sebuah suara familiar memanggil, membuat langkah Nakajima Yuto terhenti. Pemuda itu menoleh.
“Oh! Oi, tablemate!” Serunya ketika melihat siluet orang yang memanggilnya tadi. Tablematenya, Yamada Ryosuke.
‘Doushite?”
Yamada sedikit ragu-ragu sampai kemudian membuka kedua sisi bibirnya pelan.
“Sepeda motorku… aku ingin memakainya lagi.”
“HAH?!” Yuto terbelalak kaget. Tapi sepersekian detik kemudian, ekspresinya berubah khawatir. “Ma-maaf. Maksudku, kau yakin..?”
Yamada diam. Ragu.
Beberapa detik…
Anggukan dari kepala pemuda itu tergerak perlahan.
******
“Uhuk! Uhuk! Debunya banyak juga!” Yuto Nakajima menggerakan tangannya, membersihkan tumpukan debu salah satu sepeda motor besar yang sudah terparkir cukup lama di garasi keluarga Nakajima. Sepeda motor itu jelas bukan miliknya. Itu milik seseorang, yang entah kenapa hari ini menginginkannya kembali.
Pekerjaan bersih-bersihnya selesai, membuat sepeda motor itu terlihat lebih baik, sama persis seperti terakhir kali ia digunakan.
“Ini sudah direparasi, dan terakhir kali kucoba mesinnya, itu sudah sekitar 2 tahun lalu… tapi menurutku masih aman lah…” Yuto kembali berbicara, sembari memandang sepeda motor dan eksistensi di sampingnya bergantian.
Wajah Yamada memucat . Deru nafasnya cepat. Ia seolah tidak sanggup, menyaksikan benda mati bermesin di depannya itu.
Benda itu, yang sudah membuat Ichigo nyaris kehilangan nyawanya.
Benda itu yang membuat Ichigo tertidur selama 2 tahun, tanpa pernah sekalipun membuka matanya.
Benda itu yang membuat Ichigo bisa meninggalkannya kapan saja.
Yuto menangkap ekspresi Yamada jelas. Pemuda itu tahu, Yamada masih takut.
“Yama-chan, kau yakin mau memakainya lagi?”
Yamada tidak sempat menjawab pertanyaan Yuto. Tangannya gemetar, berusaha menyentuh stang motor.
“Yama-chan—“
‘Aku akan melakukannya.”
Yuto mengernyit. Sedikit tidak mengerti dengan ucapan Yamada barusan.
“Terima kasih Yuto. Aku akan menggunakan ‘benda ini’ sekarang…”
Tanpa sebelumnya mendengar jawaban Yuto, Yamada langsung menstater sepeda motor itu dan melaju pergi.
“Aku harap kau baik-baik saja, Yama-chan…”
******
Yamada masuk. Menemukan sosok yang sama masih saja tertidur. Senyumnya terkembang, tidak bosan melihat wajah itu selama 2 tahun lelapnya.
“Ichigo…sebentar lagi….” tangannya digerakan, menepis helaian rambut-rambut tipis yang jatuh di kening gadis itu.
“sebentar lagi kau boleh pergi…”
“Ryosuke? Kau- kau sudah bisa merelakanku?”
Suara terdengar. Bukan dari gadis terlelap itu, tapi Yamada tahu betul, raga itulah pemilik nya.
Yamada tersenyum misterius. Senyum yang sama sekali tidak bisa diartikan Ichigo.
“Ryosuke?”
Sosok itu tidak menjawab. Entah ada di mana pikirannya sekarang. Tanpa menunggu beberapa detik, langsung digerakannya kedua kakinya, melangkah keluar.
“Ryosuke!”
******
Yamada memacu sepeda motornya cepat. Sangat cepat. Nyaris menyentuh tingkat kecepatan paling akhir spidometer.
“Ryosuke! Apa yang kau lakukan?!” entah bagaimana caranya bekerja, tiba-tiba saja di boncengan Yamada sudah duduk Ichigo. Gadis itu menatap punggung Yamada tajam.
“Aku tidak mungkin bisa merelakanmu Ichigo, kau tahu…” Pemuda itu akhirnya menjawab pelan, bahunya mulai bergetar.
“Karena itu—“
Mata Ichigo membelalak, menatap pemandangan di depannya sekarang.
“—karena itu akan lebih baik jika kita pergi bersama kan?”
Tidak memerlukan waktu lama sampai sepeda motor yang dikendarai Yamada menabrak pagar pembatas jalan. Tubuhnya terlempar sejauh lima meter, meninggalakan darah dan bekas.
Apa dia bisa hidup tanpa Hanazawa Ichigo?
Tidak!
Orang-orang di sekitar tempat itu berteriak ngeri lalu berusaha mendekatinya.
“dasar bodoh, kenapa?” sesuatu itu menatap keberadaan di sampingnya kesal. Bukan hanya kesal pada ‘orang’ itu, tapi juga kesal pada ketidakberdayaanya melakukan apapun. Keberadaan yang satu lagi itu hanya tersenyum, menarik tangan pasangannya tadi dalam genggamannya.
“Aku mencintaimu Ichigo…”
Mereka bergandengan, lenyap. Melengkapi akhir skenario cinta dewi Aphrodite.
******
Bangku itu sudah kosong sekarang.
- tsuzuku-
Minaa…part 2 akhirnya selesai!! Lumayan lama juga yaa..X)
Sekali lagii,, buat yang pada penasaran rupa-rupa si Ichigo itu gimana,, Googling aja,, pake Keyword Shida Mirai Okki?!
Kalian pasti udah dengar soal gempa plus tsunami mahadasyat yang menyerang Jepang kemarin, 11-03-2011. saya baru tahu juga kemarin sekitar jam 4, dismsin temen saya. Ngeri banget minna, waktu saya liat beritanya di Tv one. Gempa nggak ngancurin rumah emang, tapi bikin jalanan pada ancur. Mungkin karena konstruksi bangunan2 di jepang yang udah diarancang untuk tahan gempa. Tapi nggak sampe disitu aja, bangunan2 tersebut akhirnya ikutan hancur gegara tsunami yang tingginya hampir 10 meter beberapa jam setelah gempa terjadi. Sumpah! Saya bergidik ngeri ngeliat luapan air laut itu nyerang Sendai n memporakporandakan kota itu. mobil2, potongan-potongan kayu,teruntuhan rumah…seram. Saya nggak bisa bayangin nasib manusia2 yang terseret tsunami itu. pasti…—ok, saya nggak mau ngomongin ini lebih jauh. Ini kuasa TUHAN ne, kita manusia hanya bisa menerima dan ngambil hikmahnya.
Kita kembali ke topic. Setelah gempa+tsunami, bagaimana keadaan idola kita Hey! Say! JUMP??!
Saya udah ngumpulin lumayan banyak info sejak kemarin.dari GRUP di facebook and baca2 LJ orang…..
Well, pertama kali dapat, beritanya masih simpang siur banget. Katanya Chinen sama Yuya ilang lah, Yuto ma Yuma*dy NYC—jadi terpaksa saya ungkit XD* luka parah, Ryosuke- yabu-Daiki di RS, Ryuu-keito-Kei nggak ada kabarnya, rumah Hikka rusak berat, opa Johnny kitagawa*dy pemimpin, jadi wajib saya bahas* sekarat… dan yah! Kabar2 itu sukses bikin saya cemas n nangis beberapa saat. Apalagi waktu tau Yuto luka parah, …. Air mata saya jatoh gitu aja.
Seterusnya saya mulai ngumpul-ngumpulin info lagi. Dan Terima Kasih TUHAN, konfirmasi terakhir dari Johnny’s fangirl world, katanya all of HSJ are save. Saya benar-benar bersyukur, meskipun masih rada2 khawatir dikit gimana sama mereka yang di RS.
Tapi ternyata… nggak semua baik-baik saja seperti sebelumnya. Ini saya kasih informasi kondisi terakhir JUMP yang bisa saya dapatkan:
Ryosuke Yamada (evacuated, Save with Co.Stars, in hospital)
Yuri Chinen (evacuated, Save with Co. Stars)
Yuto Nakajima (save, minor injured on his hand)
Kei Inoo (his Mother say he is allright, save with Hikaru and Tackey)
Kota Yabu (save, injured)
Daiki Arioka (save, minor injured in hospital)
Ryutaro Morimoto (Save, Shintaro is unknow)
Keito Okamoto (Save, nothing idea what is with Kenichi or his Mom)
Hikaru Yaotome (house in Sendai is totally finished, save with Tackey and Kei)
Yuya Takaki (save, it´s was a rumor. In Japan he wasn´t missing)
Mereka bersepuluh emang selamat…tapi liat kerugian masing2.
Shintarou morimoto—adek Ryutaro—belum ada konfirmasi gimana kabarnya*GOD please, make him safe*,, rumah Hikka di Sendai rusak parah ditambah lagi yang saya dapat dari grup, dy belum dapat konfirmsi dari orang tuanya,, Rumahnya Yuri rusak—ini juga info dari grup—dan sekarang katax dy bareng keluarganya—puji Tuhan mereka juga selamat—lagi perbaikin rumah mereka,, keito Okamoto hilang kontak sama ortunya,, Yuto nakajima—ternyata hanya luka ringan, padahal saya udah nangis diam gegara dy—tengannya luka*separah apakah? Masih bisa main drum kan??*,, Yamada Ryosuke*ichibanT.T*terluka—nggak tau bagian mana—tapi untung udah dirawat di RS,, Yabu sama Dai juga luka2, kei sama Yuya yang katanya safe tapi pasti juga shock. Saya nggak pernah bayangin bencana kayak gitu nimpa idola saya ini. nggak pernah sama sekali!
But well…kita harus bersyukur ne? yang penting Tuhan masih ngasih mereka nafas kehidupan untuk terus berdedikasi di dunia ini.
Apakah Setelah gempa+tsunami ini…Jepang bisa jadi seperti Jepang yang dulu? Khususnya JUMP! Apakah 10 orang itu bisa mempertahankan jiwa idolnya dan terus berkarya sebagai boyband terkenal dunia?
Saya harap mereka bisa! Mereka bisa menggunakan bencana ini sebagai pelajaran dan memulai kembali kehidupan baru. Bukan sebagai JUMP yang berbeda—JUMP yang hidup dalam kesuraman trauma bencana,, tetapi sebagi JUMP yang dulu! JUMP yang selalu membawa keceriaan bagi fans-fansnya.
Semoga, Amin.
Eh tunggu2…! YUKITO NISHII GIMANA??!!
Sampe saat ini saya nggak bisa dapet informasi tentang dy. Minaa..kalo ada yg punya inpo tentang Yukito, bagi2 ya…T.T
hh…mantan gw. Gak tau kenapa ya? akhir-akhir ini kok gw mikirin dy muluu???
Padahal minggu-minggu sebelumnya kagak tuh, biasa aja!
Dy udah coba hubungin gw berkali-kali minta balik,, tapi gw nolak,, bahkan gw cuekin. Trus sekarang,, dia nggak pernah hubungin gw lagi, di skul pun nggak ngasih muka sama gue… Gw yaah, ngerasa bersalah gitu.
Waktu gw cerita ke Nyokap,, katanya mantan gw tuh tulus,, jadi nyokap nyaranin kita balik. Tapi gw nggak mau! Lagian gw udah naksir orang lain sekarang*ditambah gw udah kawin ma Yama-chan…:D*. jadi nggak mungkin donk?!
A baby? The Chinen-kun that came down with jet-lag when we went to shoot our PV in New York. There are lots of people who suffer from jet-lag, but it was my first time seeing someone like him, nodding off while eating dinner. He was probably so sleepy that he couldn’t help it. He really was like a baby (laughs). (aww, so cute, Chii’s still is a baby after all xDD)
Intelligent Even though he’s really busy, it seems that his grades are really good. I heard that he gets all fives (T/N: in Japan, 5 is like an A in the western grading system). Even during interviews, he properly says things like “This time, we’re not going to release a CD under J-storm (the label that JUMP is under), but rather a CD under Johnny’s Entertainment (the label for NYC). It’s also amazing how he understands an adult’s situation.
Wicked tongue Even though he’s always wanting to be spoiled, to me, he becomes Do-S. He always says to me “Hurry up and go back to Osaka!” Then later he would say really cutely “Hurry up and move to Tokyo” so I don’t really get it (laughs).
Loves Yamada-kun When we were in New York, rather than with Yamada-kun, he choose to sleep on my bed, but even then his reason was “It’s because I’m always with Ryosuke” !! Those two are already a couple. (ahahaha, I love Yuma for saying this! Totally agreed xD)
Yamada-kun is this kind of person
Is undefeatable Because Yamada-kun said “I don’t know about pro-wrestling,” I taught him some moves and we were playing around, but instead, I, the one who taught him, got beaten. It was an instant kill, instant kill (laughs). I knew I couldn’t beat him in strength, but I didn’t think that I would be beaten at something that I was good at…
Beautiful “I’ve never seen someone this beautiful before,” I always think this every time, for real. This wasn’t just my first impression of him, every time I see him I think this. The beauty of his face is definitely not ordinary. His face when he just wakes up is very cool, it was as if he was born to be an idol. (lol, I totally know what he means xD Yama-chan certainly is very beautiful <3)
Gap Even though he has that kind of face, it seems that he’s not popular at all. (What!? Have you not seen Yama-chan’s fangirls before Yuma?? Their all over the place compared to other members during concerts!!) That, and also when he wears his glasses, I really can’t bear it (laughs).
Yama-chan
Yuma is this kind of person
Has lots of hobbies Fishing, baseball, biking…He’s a person with lots of things that he likes. Though honestly, I think “isn’t it better to just choose one?” (but it’s a good thing to have lots of hobbies!) That way you could be more settled, right? Yuma, did you forget that during the Johnny’s sports festival, I was able to hit your pitch? If Yuma only did baseball, then your pitch wouldn’t have been hit by someone with no experience like me! (laughs)
Fishing maniac This is from a while ago, but one time, we went to eat together and there were a lot fish dishes. And then it started with “There’s no fish this good” and he started escalating by saying what you should do to be able to catch it. Also when we went to Hawaii, he went to a store that sold fishing goods and he kept whispering “They don’t sell ____ here. This isn’t good.” It seems that his head is filled with nothing but fishing. (lol, sound’s like Oh-chan xDD it would be awesome to see the two fishing maniacs go fishing together one day haha, but Chinen would get soooo jealous xD)
He doesn’t like going overseas? I’ve never heard him say “I’m lonely” or anything like that even when he has to stay in Tokyo for a long time to do stage plays or dramas. But then on the first day we arrived at New York, he said “I want to go home.” It seems like he gets homesick if you bring him somewhere where the ocean separates home.
Chinen is this kind of person
Hot-cold personality? Even though he’s always calling me “Ryosuke” the other day when I called him “Yuri” he told me I was being too over-familiar. Even though he was happy before when I called him “Yuri”, so what’s the meaning of this!? I don’t know when to change the switch! (lol, oh Chii, messing with Yama-chan’s mind. I’m sure he’s super happy to be called “Yuri” by Yama-chan though <33)
Lots of hiragana (T/N: Hiragana are the basic Japanese phonetic characters) Even though he’s really smart, his writing is really messy, and he uses tons of hiragana. (lol, really? I always had the image that Chii had nice writing…guess not xD) Take a look at his notebook, you’ll understand (laughs). Even though he seems skillful at everything, it seems that he’s really bad with writing and drawing. The other day, in art class he drew a picture, it was one that would make you go “You’re kidding me right!?” that type of monster drawing that looks like a kid drew. I unintentionally said “It’s suuuuupppper cute!” and laughed though. (laughs)
Hates dogs But he gets along with my dog, Cookie. It seems that he thinks of Cookie as his best friend. (It’s only cuz it’s Yama-chan’s dog <3) Eh, he said that he’ll go down the same rode to be cute like a dog? Such a baka~ (laughs).
Chinen
Yuma is this kind of person
His heart is big He’s the only person that I become Do-S to. It’s easy because even if I say something harsh, he would turn it into something funny. Lately, when I tell Yuma “Hurry up and go back to Osaka!” he would reply, “I’m a demon, aren’t I.” and it would end like that. I like this kind of give-and-take (laughs).
Calming What I like is his face, voice, and his reactions are his good points. When I act like a “boke” the way he reacts with his “tsukkomi” is really good. It’s probably his Kansai blood. His face is so cool that I don’t even need to explain, and his slightly low but gentle voice is very calming. (kyaa, totally get what you mean, Chii, I love Yuma’s voice too xD)
Game If it’s something that I want to ask of him, then it’s for him to have a little more interest in games. Almost everyone in JUMP loves games, so we get excited talking about it. Yuma has so little interest in games that he doesn’t even own a single gaming device. That’s a bit boring.
Ryosuke is this kind of person
Stoic I think he’s the type of person who would go through to the very end when it comes to the things that he like. It seems that he’s very into studying Korean language right now. I know very well, being in the same class as him, to see Ryosuke studying recklessly isn’t very…well, come to think of it, I’ve never seen him do that before, but lately, even at school, he has his Korean textbook open. He’s very serious about it.
He’s good at looking after people Or maybe that’s only when it comes to me? He really does take good care of me, ne. When it comes to electronics, I usually ask Ryosuke and would properly tell me all about it. Sometimes he would even treat me to a meal. That’s why I love him (laughs). (kyuuu~~ like Yuma said, these two are already a couple xD) Because JUMP has many older members, he doesn’t get to show this side of himself much, but I think he really has the skill to lead people.
Opposes my interests The one thing I want to say, don’t oppose my interests! He often says “I don’t see what’s so good about it” about the anime and the artists that I like. Everyone has their own different tastes! I won’t tell you to try to understand it, but at least don’t go against it~ (laughs).
Goals for 2011
Nakayama Yuma
Lately, it’s about time that Chinen-kun says some good things. Even though he’s never even met my mom, he would say things like “Lately Yuma’s starting to look more and more like your mom.” And I would play along with it and reply “Really? I get told that a lot.” But Yamada-kun just can’t refrain from retorting and goes “Stop with these sort of conversations!” Well, it’s true that this isn’t really funny (laughs). But this sort of freedom is held by NYC, so in 2011, we’ll continue with these really lame but good jokes, “samuii” jokes. (T/N: the word lame is “samui” and good is “ii” so Yuma merged them together to get “samuii”)
Yamada Ryosuke
I agree with Yuma aiming for “samuii”! It’s great, it’s great! Let’s keep doing that! Aside with the jokes, I want to do a concert with NYC in 2011. MC will be a short one. I mean with us being so dull, the pauses would be a waste of time (laughs). *from the staff: “Then what would you do try to improve your talk skills?”* Rather than that, I want to do a solo corner. What about a concert where everyone can see each of our different sides?
Chinen Yuri
Rather than us changing, I would like it if more people would get to know about the current us. For that to happen, let’s see…have NYC do a variety show or something! From that, we don’t know what we will do or what good points of ours will show, but I’m just thinking that I want us to challenge many different things. I mean, Arashi started like that, right? (I love Arashi’s variety shows :])Also, I want to do a concert with NYC, release an album, so we need to do our best to release more songs ne!
Bener…!! Semenjak gw naikin posisi Yuto buat jadi Niban gw gara-gara fall in love again sama permainan drumnya di Hey! Hey! Music Camp,, specially lagu DASH.
Gw ngerasa aneh…?!
Sekarang kok ya si Yamyam sama Yutong kagak begitu akrab lagi?!
Padahal dulu kemana-mana selalu berdua…
Menurun gossip yg lagi santer2nya gw denger,, YamaJima pisah karena sekarang Yama lebih dekat ma Chinen—tapi bukan berarti Chinen yang ngrusak pertemanan mereka. Mungkin karena mereka emang udah jarang dipasangin bareng.
Dulu,,waktu mereka masih kecil2 gitu…apa-apa mereka selalu dipasangin berdua. Kayak misalnya waktu duet Seishun Amigo itu. trus Sohwa x Heisei—meskipun ada bonus Ryutaro,, tapi mereka masih tetap dekat dehou?!
Trus Yama-chan yang dikerjain Yuto mulu waktu making pv Hey! Say!
Tapi sekarang…
Kalo mau nemuin keakraban mereka lagi tuh keanya susah bgt..! Yama ama Yuto jarang-jarang kalo tampil becandaan kayak dulu lagii. Sekrang Yama malah akrab mampusnya sama Chinen. Mungkin gegara masa tayang Sohwa x Heisei yang udah selese trus digantiin school kakumei yang mempertemukan Yama-chan sama Chinen dalam satu reality show. Udah gitu NYC—Nakayama-Yamada-Chinen dibikin permanent lagi sama si opa Johnny. Jadi yah, kemana-mana si yama bareng Chinen mulu.
Gw prnah liat papapicsnya Yama hangout bareng Yuto, dulu. Tapi sekarang, banyakan papapics waktu yama hangout baren Chii. Yuto sama Keito. Kenapa ya?!
Gw bukannya nggak setuju si Yama temenan sama chii,, trus yuto ame keito. Hanya aja, gw nggak pengen ngeliat mereka rada renggang gitu. Gw pengen mereka akrab lagi.
Oh ya,, gw juga pernah denger gossip di fb,, katanya hubungan Yama sama Yuto jadi renggang gitu gegara ngerebutin cewek. Yuto sama Yama suka cewek itu, tapi si cewek milih yama. Mulai dari situ masalahnya. Udah begitu, si cewek dikeluarin dari sekolah gegara ketahuan pacaran sama Yama. Nah itu yang bikin Yuto tambah kesal.
Kalo storinya kayak gini,, berarti tuh cewek..NISHIUCHI MARIYA donk Yaa?!
Tapi masa sih?! Kayaknya nggak mungkin deh mereka ngerebutin cewek sampe segitunya. Udah gitu waktu masalah YaMariya itu,, Yuto lagi deket ma Ohgo suzuka kan? Jadi yah masa iya sih?!
Apalagi statement yg bilang Yuto marah sama Yama kerena tuh cewek milih dy. Hmm..gw rasa itu nggak mungkin bgt. Yuto Nakajima adalah artis paling tulus yang pernah gw temuin. Dia jujur, dia nggak neko-neko, baik banget. Dia bakal terang-terangan muji orang yang lebih dari dy. Contohnya aja waktu dia diserang pertanyaan tentang Yama—yang katanya nenggelmin popularitas dia, Yuto menjawab dengan enteng kalo Yamada Ryosuke pantes ngedapetin semua yang sekarang dia dapetin karena kerja kerasnya. Dia nggak munafik, sama sekali. Apa yang yuto omongin selalu tulus dari hatinya. Dan yang buat gw bener2 bangga sama ketulusan Yuto adalah waktu dia ngomong “when I had the mic, and you’re my backdancer, you’re shining the most...” waktu jamannya Yama masih jadi backdancernya. Sumpah, gw ngerasa Yuto tuh tulus banget. Dia bener-bener sayang Yamachan sebagai sobatnya.
Lalu sekarang kenapa mereka jadi begini?!
Hanya mereka berdua yang tahu. Kita Cuma bisa brharap mereka kembali dekat ne?!
Pertama kali saya ngenal HSJ tuh,, taon 2008…waktu iseng2 nonton channel [V]. waktu itu, yang diputar Ultra Music Power, Cuma bukan PVnya. Tapi konser mereka di Tokyo Dome. Waktu pertama kali liat, err…mau ngaku dosa niih,,saya kira Yuri Chinen tuh CEWEK!!!*ditabok Chii-chan*. Bener deh,,sumpah!! Soalnya saya nangkep banget solo partnya yang Taiyou wo dakishimete sama kaze no kirei. Dan itu,, suaranya kayak cewekJ. Saya mikir,, beruntung banget ya tuh cewek bisa gabung sama sekumpulan cowok ganteng di….*boyband ato apa itu, dulu saya ga bisa nyimpulin*. akhirnya saya nyari profil HSJ di internet. Dan setelah menemukan, saya mengambil kesimpulan: CHINEN YURI TERNYATA COWOK!!
17. Bagi HSJ, selain menjadi penggemarnya, lebih memilih jadi...
Istrinya Yama-chan,
Selingkuhannya Chinen,
Mantan pacarnya Yuto,
Adeknya Daiki,
Anaknya Yabu sama Inoo*heeeh??!*
Keponakannya Yuyan~
Temen sekelasnya Ryuu
Sepupunya Keito
Adek kelasnya Hikka
18. Rela ga' kalo member HSJ (bahkan favoritmu) berjodoh sama temenmu?
Rela, yang penting bukan Yama-chan. Kalo sampe Yama-chan,, Bakal saya gunting putus benang merah mereka!! *kejam*
19. Yang ingin dilakukan kalo ketemu langsung sama HSJ
Sebenarnya nggak ingin siih, tapi reaksi pertama saya pasti pingsan! Nah yang jadi bagian terbaiknya, Saya pengen digendong Yama-chan waktu pingsan,, trus diikutin member HSJ lain yang mukanya pada superr cemas.
Hohoho…..!!
20. Sama Chinen
Duduk diem di kursi, mata melototin mukanya, mulut dibuka lebar, ekspresi ternganga.
Chinen pasti lari.
21. Sama Yamada
Minta digendong, dicium, dimasakin,dst dst….!!*heheh*
Nggak laah ding! Mau meluk*wajib* plus minta tanda tangan, no HP, n alamat e-mail!
22. Sama Yuto
Ngukur tinggi badannya*supaya apa coba?* trus minta tanda tangan.
23. Sama Keito
Nyuruh dy buka baju, saya ambil fotonya lagi toples, trus nawarin dy buat jadi model L-men. Kan bodynya ashoi tuh!
24. Sama Ryutaro
Nanya-nanya soal kehidupan sekolahnya. Soalnya umur kita kan sama^^
25. Sama Inoo
Bisa ngajarin saya FISIKA??
26. Sama Daiki
Cubit pipinyaa~
27. Sama Yabu
Memohon dengan sangat agar jangan pernah topless. Takut banyak yang pada kabur liat bodynya…*disepak Yabu-chan*