Sabtu, 03 September 2011

[Fic-Geje] Hey Say JUMP X J actrees Facebook


HSJ X J-actress facebook ^^

1.status terbaru

Yamada Ryosuke : Pengen makan~

3 menit yang lalu. Suka. Komentari


Nakajima Yuto: telpon Mirai, minta dimasakin laah~ susah bener!

Yamada Ryosuke: Mirai lagi shooting dorama. Lu masakin buat gw donk..!

Nakajima Yuto: waah, sarap. Emang gw kagak ada kerjaan apa. Lu masak sendiri gih, bikin indomie kek, apa gitu.

Yamada Ryosuke: g ada orang di rumah chong! Semua pada nganterin Chihirou ke Osaka. Bahan makanan pada abis..:(

Nakajima Yuto: ABISS?? Buset dah! Lu makan kebo banget ya??*kicked*

Yamada Rysouke: monyong lu! Eiy,, gw beneran laper ini…! Gw ke rumah lo ya? Numpang makan!

Nakajima Yuto: kagak! Nanti makanan di rumah gw abis lagi!

Yamada Ryosuke: anjrit! Nasi Sepiring doangan mah! Cih!

Nakajima Yuto: becanda… O_O Ya udah, lu dateng gih! Kita bikin indomie bareng. Dirumah Cuma ada gw sama  Raiya. Sekalian nginep kagak?

Yamada Ryosuke: Nginep deh! Bosan sendirian di rumah!

Takaki Yuya: WAA~ apaan tuh, nginep berduaan aja! Mau..T****t yaaa??? [0//_//0]

Nakajima Yuto:*muntah* gw bisa dibacok suzuka..!

Chinen Yuri: WEiy,, gw ikutan donk nginep.

Yamada Ryosuke: boleh—boleh--*ngelirik Yuto*

Nakajima Yuto: masing2 bawa indomie sendiri dari rumah. Yamachan makannya kebo, jadi pasti persedian gw abis :D

Takaki Yuya: gw g ada indomi. Mi sedap bisa? J

Yamada Ryosuke: @yuyan: jangan ah! Nanti nyampur..!
                                @Yuto:cungkring lu!

Nakajima Yuto: XD XD XD*ngakak* ok d, pda mau jam brapa??

Yamada Ryosuke: sekarang!! Lapar gw!!

Takaki Yuya: gw ngejemput Rubi dulu,, trus baru nyusul dah.

Chinen Yuri: Yuyan abis nganter pulang Rubichan,jmput gw yah! Tatut ke rumah yuto sendiri..udah malem niiih.. L

Nakajima Yuto: *muntah lagi*

Yamada Ryosuke: gw copy postingan lu ini,, terus gw kirimin k Umika.. HEHEHE  [0U0]

Chinen Yuri: @Yama:wanjret lu. Gw ga bcanda aah, Umika lagi ngamuk nih ma gw. Mkax gw ikutan mw curhat, spa tw aja ad solusi dari lu2 pada.

Nakajima Yuto:Yaudah,, pada dtg giih!!

Yamada Ryosuke:gw udah siap2 nih! Bawa indomie pan?

Nakajima Yuto: *ngangguk2*{0_0}



2. Chinen Yuri menulis di dinding Kawashima Umika
                          
Chinen Yuri                               >>>>                Kawashima Umika
Yang,, marah ya??      
Kok sampe ganti ppic gitu… ??
ampun d yang…          

10 menit yang lalu. Suka. Komentari

Shida Mirai: Lu berdua kenapa emang?

Yamada Ryosuke: berantem.

Shida Mirai: gw nanya Umi-Chii heh?! Lo kyak tau aja..

Yamada Ryosuke: XD XD … Chinen cerita kemaren.

Shida Mirai: ooh.. eh,, nyokap-bokap lo udah balik belum??

Yamada Ryosuke: belum nih! Ntar nginep dsini yaa? :D

Shida Mirai: ada shooting smpe jam 2 mlam. Bisa nunggu emang?

Yamada Ryosuke: bisa! Bisa! Nanti gw jemput d!!

Shida Mirai: okk d J

Nakajima Yuto: Waa~ nginep bareng!! Hihihi!! [o///_///o]

Yamada Ryosuke: Diem lu tiang!

Kawashima Umika:WOY!! Mau mesra2an di wall sendiri sana!

Yamada Ryosuke: lagi panas hati nih yee~

Kawashima Umika: Diem lu kebo!

Shida Mirai: :D :D :D *ngakak*

Chinen Yuri: yang~ maapin yaaa!!
@YamaShi-Nakajima: lo pada ngeganggu,, pergi g!

Yamada Ryosuke:>>YamaShi: we’re off!!

Shida Mirai: Ryosuke sok pake bhs inggris.

Nakajima Yuto: selamat menyelesaikan masalah!! J

Yamada Ryosuke: @Shida Mirai: <3

Chinen Yuri: yang~aku telp ya??

Kawashima Umika:*buang Muka*,, g usah! Gi sibuk!!



3. Status terbaru

Inoo Kei: Ini tugas kuliah banyak benget. SABLEEENGG!!

5 menit yang lalu. Suka. Komentari.


Yabu Kouta: Makanya jangan sok masuk meiji! :D

Inoo Kei:*tampar Yabu* adinda belajar biar bisa ngidupin akang iih!!

Yabu Kouta: dinda!!*kejer Inoo* maapin akang.., akang g tau.

Inoo Kei: akang~

Yabu Kouta: dinda~

Arioka Daiki: Lo berdua kayak homo, sumpah d!

Yaotome Hikaru: cemburu Daichan?? XD

Arioka Daiki: Elu kali, cemburu ma Yabuchan!

Yaotome Hikaru: SLAKEDEB!*giles Daichan pake traktor* ogah aaah. Gw bakal dibakar Inoo.

Inoo Kei: sapa yg ngundang lu dtg, ngeganggu aja!

Yaotome Hikaru: HAA~ [0//_//0]

Arioka Daiki: Hik,, kita ngeganggu org pacaran tuh!

Yabu kouta: *gantiin Inoo Bakar Daiki* kasian s Inoochan,, anak meiji tgs’a berbakul-bakul.

Inoo Kei: lu kata tomat, bakul. Ehh, gw off dlu y! nih tugas masih byk bener niih.. G00D Ni9ht!

Yaotome Hikaru: Jangan balik lagi l00h!

Yabu Kouta: gw juga off d!

Arioka Daiki: BAH! Istrinya off, dy ikutan kabur.

Yabu Kouta:*tabrak Daiki* kebo, istri apaan?!

Okamoto Keito: Waah,, ada rame2 apaan nih?! Pan konfrensi pers gw masih besok,, kok udh pda ngantri siih?? :D

Arioka Daiki: *jambak keito* gw mau donlot lagu dlu. Ntar gw balik lagi, JAA~

Yaotome Hikaru: gw jg!

Okamoto Keito: Lha?! Smua pada kabur?! KAMPRET! Gw baru dtg!

Inoo Kei: @Keito: HAHAHAHA!!*ngakak* bye-bye KEito~ :D

[fic/On Writting] : The Dream Lovers-chapter 14

CHAPTER 14


10 Agustus, Hari yang dinanti-nantikan hampir seluruh penghuni Horikoshi tiba. Ulang tahun seorang Yuto Nakajima, apalagi? Sudah tradisi, Yuto dengan segala kemurahan hatinya akan mengundang siapapun yang berstatus masyarakat sekolah Horikoshi, mulai dari siswa-siawinya, para guru, bahkan sampai tukang kebun dan cleaning service. Karena itu sudah bisa dipastikan pesta ulang tahun pemuda yang tingginya menyaingi tiang listrik itu akan sangat-sangat meriah. Mungkin bisa menjadi ‘birthday party of the year’, mengalahkan Yamada Ryosuke yang sebelumnya memegang rekor tersebut karena di tanggal 9 mei lalu keluarganya menghabiskan jutaan yen hanya untuk perayaan hari jadinya.

Karena itu, pagi ini semua siswa sudah ribut membicarakan pesta itu, tentu dengan undangan super mewah di tangan masing-masing. Bukan hanya siswa, kepala sekolah plus guru-gurupun ikutan sibuk bergosip ria tentang mewahnya pesta, pakaian yang harus mereka kenakan, dll, sehingga banyak kelas yang hari ini gurunya tak masuk untuk mengajar.  

“Aku baru sekali ini tahu pesta ulang tahun bisa meliburkan sekolah…” Umika menggumam heran melihat kesekelilingnya. Tak ada guru, murid-murid berkumpul mnggosipkan pesta bahkan hampir di setiap kelas. Yuto Nakajima yang baru beberapa detik ini menempati bangku disamping gadis itu—karena ryosuke tiba-tiba menghilang entah kemana—hanya tersenyum kecil.

“Aku juga tidak mengerti, kenapa semua jadi seheboh ini..” jawabnya ikut mengamati pemandangan sekitar. Umika menoleh, menatapnya.

“Pesta ulang tahunmu selalu meghebohkan seperti ini ya?”

Yuto tertawa kecil. “tidak juga…”

“Apa hadiah yang kau inginkan dariku?” Tanya Umika lagi.

“Apa ya…?” pemuda itu terdiam sejenak. “kurasa kau tahu. Aku sudah pernah memintamu sebelumnya…”

Umika seketika mengerti maksud pemuda itu. ya, tentu saja! Informasi tentang Pacarnya dan Ryosuke.

“Sudah kubilang, aku tidak tahu apa-apa…”

“Kalau begitu tidak perlu memberiku hadiah.” Yuto tersenyum manis. “sebab, hanya itu paling kuinginkan…”

“Nakajima-kun..,”

“Oi, lagi ngomongin apa nih? Kayaknya serius sekali?” mirai tiba-tiba saja sudah nimbrung di tempat duduk kedua manusia itu. umika tersentak kaget sesaat, namun kemudian tersenyum lebar.

“Betsuni~ aku cuma Tanya Nakajima-kun apa yang dia inginkan untuk ulang tahunnya. Dan Nakajima-kun bilang dia ingin naik keledai…” Umika berimprovisasi. Yuto memandangnya takjub sesaat sebelum tawanya meledak. Sumpah, gadis kecil ini otaknya encer juga. Yuto berpikir, Umika pasti tahu dia tidak ingin Mirai mengetahui masalah Yuto curiga padanya dan Ryosuke ini.

“Udah pindah hobby sekarang ya? Nggak suka kuda lagi? Sekarang maunya naik keledai aja?” Mirai bertanya sok serius. Tawa Yuto makin keras sambil memegang erat peruntya yang kegelian. Mirai mencubit-cubit lengan pemuda itu ingin menjahilinya.

Umika memandang pasangan kekasih itu dalam. Mereka terlalu dekat, terlalu cocok. Mustahil bagi Ryosuke untuk masuk diantara mereka.

Sementara dari tempat yang berbeda, tepatnya dibalik pintu dorong kelas, Ryosuke diam-diam juga mengamati tingkah kedua manusia itu. hatinya sakit, panas oleh api cemburu. Akan sangat sulit baginya untuk memiliki Mirai. Mustahil. Tapi kenapa dia tidak mau menyerah?
~ 0 ~ 0 ~ 0 ~

“Suzuchan masa nggak mau ikut siih! Ini ulang tahunnya Yuto looh, kita wajib hadir!” Chinen merajuk sambil menarik-narik handbag suzuka. Gadis itu akhirnya berhenti melangkah dan menatap ‘pacar karena terpaksa’nya itu tajam.

“Sudah kubilang, aku tidak bisa. Besok ada ulangan Kimia, aku harus belajar…!”

“Demo, acara ini lebih penting dari kimia suzuchan. Lebih penting dari apapun!!” Chinen tetap memaksa.

“bagiku tidak ada yang lebih penting didunia ini selain belajar. Tidak peduli yang mengundangku Nakajima Yuto atau bahkan kaisar jepang sekalian. Aku punya urusan dengan Kimia.!”

“Tapi yang mengajakmu ini pacarmu Suzuchaan… masa kau lebih menyayangi pelajaran biadab itu!”

Suzuka mengernyit. “Apa boleh buat. Aku mencintai kimia lebih dari apapun.”

Chinen mendengus kesal sebelum akhirnya berteriak di depan gadis itu.

“Sudah! Pacaran sama Kimia sana!!” pemuda itu melangkah marah menjauhi suzuka sampai akhirnya sosoknya hilang dibalik gedung sekolah.

Suzuka termenung. Sedikit shock, apakah Chinen memang benar marah padanya? Tapi buru-buru ditepisnya pikiran itu dan akhirnya melangkah pergi.

 ~ 0 ~ 0 ~ 0 ~

“Nani? Tidak ikut?!” Umika nyaris menyemburkan jus jeruk yang baru saja ditegaknya ketika mendengar jawaban seseorang dari line telepon seberang. “Kau yakin Suzuchan?”

Orang tersebut yang adalah Ohgo Suzuka berpikir sejenak. “Aku harus belajar, Umika. besok ulangan kimia…”

“demo, kalau kau tak ada nanti Chinen…kau mengerti kan maksudku?”

“Wakatteru.. aku sudah memberitahunya tadi..”

“Ehh? Lalu reaksinya bagaimana?”Umika penasaran bertanya.

“Dia bilang lebih baik aku pacaran saja sama Kimia.”

Umika menghela nafas agak lama. “Dia marah Suzuchan..”

“aku tahu. Tapi mau bagaimana lagi…Ulangan kimiaku penting. Kau tahu cita-citaku kan?” jawab Suzuka tetap kukuh.

“Hai. Hai. Tapi kan—“

Ting Tong

“ne, Umichan, ada tamu. aku kebawah dulu ya.. nanti kutelpon lagi. Jaa~”

“Demo, Suzuchan..Suzu—“

tuut..tuut..tuut…

belum selesai Umika menyerukan namanya untuk yang kedua kalinya, Suzuka sudah menutup teleponnya dan buru-buru berlari ke ruang tengah untuk menyambut siapa yang datang. Matanya seketika terbelalak ketika diam-diam melihat eksistensi dibalik pintu tadi lewat jendela disamping.

“Yaotome sensei!” gumamnya kemudaian buru-buru membuka pintu bagi guru kimianya tersebut.

“Aa..konichiwa Ohgo-san..” Sapa pria 27 tahunan itu agak gugup. Suzuka juga tidak kalah gugupnya tersenyum dan mempersilahkan pria itu masuk.

“Sensei, Konichiwa. Ada yang bisa kubantu?”

“Anoo..ini soal Ulangan Kimia besok. Kurasa, aku akan memundurkan jadwalnya jadi minggu depan saja.”

“EHH? Doushita?” Suzuka langsung berseru kaget. Yaotome sensei henya menyeka keringat di keningnya yang entah kenapa bisa mengalir. Padahal suhu hari ini normal, tidak panas-panas amat. Ditambah ruang tamu keluarga suzuka ber-AC.

“tidak ada apa-apa. Aku hanya berpikir kelas kalian masih perlu tambahan materi. Makanya jadwalnya diundur saja sampai kalian siap..”

“Demo, sensei—“Suzuka baru mau protes ketika sang sensei mengangkat tangan kanannya dan memperhatikan benda yang terpampang disitu lekat-lekat. Jam tangan tentu saja.

“Aa, Ohgo-san. Aku harus pergi sekarang. Aku punya banyak urusan. Permisi..” potong Yaotome sensei yang kemudian cepat-cepat bergerak keluar dari kediaman suzuka, meninggalkan putri semata wayang itu terbengong sendiri di dalam.

“nande kore?” Suzuka bersuara pelan, tepat setelah guru Kimianya tadi hilang ditelan jalanan luar. Sumapah, dia heran! Kok bisa senseinya yang terkenal disiplin dan konsisten dengan pelajarannya itu bisa seenak jidat menggesr waktu ulangan. Ada yang aneh pastinya.

“Kalau sudah begini, kita bisa pergi bareng ke pestanya Yuto kan?” seseorang tiba-tiba bersuara, mengagetkan suzuka sekaligus membuatnya menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dunianya kembali dikejutkan melihat penampakan makhluk yang bersuara tadi.

“Chinen? Kau? Bagaimana?—ini semua ulahmu kan?” pandangan suzuka berganti dari penuh tanda tanya menjadi pandangan mencurigai. Chinen tersenyum misterius.

“Suzuchan punya bukti?” jawabnya santai. Suzuka jadi naik darah.

“Siapa lagi kalau bukan kau? Hanya seorang Chinen Yuri yang bisa membuat guru kimia mengundurkan jadwal ulangan.”

Chinen tersenyum makin lebar dan pelan-pelan mendekati gadis itu. “Itu bukan alasan yang tepat, honey..” Tangannya diangkat, lalu menyentuh sebagian helaian rambut sebahu susuka, menariknya pelan, dan membauinya. Sama seperti yang pernah dilakukannya berminggu lalu, ketika ia pertama kali menyusup ke kamar gadis itu.

“Jadi, kita bisa pergi bareng kan?”

~ 0 ~ 0 ~ 0 ~

Benda elektronik berbentuk persegi panjang itu bergetar, membuat eksistensi yang memilikinya segera mendekat dan mengambilnya, ingin tahu siapa yang kira-kira mengiriminya sebuah mail di siang hari bolong begini.

Wednesday, August 10, 2011 14:34
From: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
To: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
Subject: Cepat!

Kujemput jam 6. Mulailah bersiap-siap.

Umika—pemilik benda elektronik yang adalah keitai itu mengeryit heran. Matanya digulir, memandang beker di depannya.

“Perasaan baru jam setengah tiga deh..”gumam gadis itu heran sembari membaca mail yang dikirimkan Ryosuke kepadanya. Aneh memang. Umika bukan tipe gadis yang membutuhkan waktu nyaris seharian guna berdandan hanya untuk hadir di pesta mewah ulang tahun teman sekelasnya. Satu jam saja cukup kok.

Dengan gesit, Umika segera membalas mail pemuda itu.

Wednesday, August 10, 2011 14:36
From: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
To: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
Subject: Re: Cepat!

2 jam lagi. Aku masih belajar untuk ulangan kimia besok.

Di tempat yang berbeda, Ryosuke yang membaca mail dari Umika itu tersenyum geli dan kembali mengetik balasan untuk gadis itu.

Wednesday, August 10, 2011 14:37
From: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
To: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
Subject: Re:Cepat!

Besok tidak jadi ulangan. Jadwalnya diundur.

Berpindah ke Umika, gadis itu malah semakin keheranan.

Wednesday, August 10, 2011 14:39
From: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
To: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
Subject: Re: Cepat!

Kok bisa? Tahu darimana?

Ryosuke kembali membalas. Kembali Tersenyum geli, pemuda itu baru sadar, ini pertama kalinya dia berkirim e-mail dengan Umika, dan harus dia akui, rasanya semenyenangkan ketika menerima mail dari Mirai.

Wednesday, August 10, 2011 14:41
From: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
To: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
Subject: Re:Cepat!

Chinen yang melakukannya. Pokoknya kau tenang saja.
                                                              
Umika terpana. Chinen yang melakukannya? Apa maksudnya?. Pertanyaan itu menggema beberapa kali sampai sedetik kemudian, satu senyuman sudah terulas sempurna dari kedua sisi bibir mungilnya. Untuk siapa lagi Chinen membatalkan ulangan kimia kalau bukan demi kekasih tersayangnya Ohgo Suzuka? Chinen pasti berkeinginan sejuta persen untuk menggandeng Suzuka ke pesta ulang tahun Yuto. Jadi kalau Suzuka tidak mau ikut karena alasan ulangan kimia, maka Chinen akan meniadakan ulangan pelajaran tersebut dengan sejentikan jari sehingga tidak ada alasan bagi suzuka untuk tidak ikut dengannya. Manis.

Wednesday, August 10, 2011 14:43
From: Kawashima Umika (Umika_chan@yahoo.co.jp)
To: Yamada Ryosuke (Ryosuke_Yamada@yahoo.co.jp)
Subject: Re: Cepat!

Aku mengerti X)

~ 0 ~ 0 ~ 0 ~

Ryosuke sudah siap. Sangat siap. Berdiri gagah dengan Jas hitam mahalnya, celana kain hitam, serta sepatu kulit ratusan ribu yen dengan warna senada, pemuda itu sudah mengangkat tangannya nyaris memencet tombol pintu ketika seseorang tiba-tiba membuka benda persegi panjang putih itu dari belakang.

“Yamada-kun…” Kawashima Yuya tersenyum manis mengamati sosok pemuda berwajah maha tampan yang kini berdiri didepannya. “Selamat datang…”

“H-hai..” Pemuda itu agak terbata-bata menjawab, dikarenakan kaget dengan kenampakan Pria berstatus ayahanda Umika tersebut. “Aku mau menjemput Umika. Anoo..dia sudah siap?”

“Aaa… tentu. Tentu. Ayo masuk…” Yuya mempersilahkan Ryosuke masuk. Pemuda itu mengikuti langkah di depannya sampai akhirnya berhenti di bawah tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua rumah tersebut.

“Umichan.. ayo turun. Yamada-kun sudah datang nih..” Panggil sang ayah. Dari atas terdengar bunyi grasa-grusu yang cukup heboh, bukti bahwa dalam kamar gadis 17 tahun tersebut tidak hanya ada dia seorang.

“Haii, Tou-chan. Aku segera ke bawah!”Teriak Umika sebagai balasan. Setelah itu, keluarlah Rubi dan Ryuu—yang artinya dari tadi mereka berdualah yang berada di kamar Umika plus menimbulkan kegaduhan barusan. Sambil melangkah turun, keduanya tersenyum senang melihat penampilan WAH Ryosuke di bawah. Seolah mendapat petunjuk, Yuya buru-buru berlari entah kemana, mencari salah satu benda kesayangannya sementara Ryosuke hanya bisa menatap kebingungan tingkah pria 40 tahunan tersebut sebelum,
.

.

.

Sebelum sosok itu akhirnya ikut melangkah turun dengan anggunnya. Wajahnya yang memang sudah cantik dari asalnya terlihat semakin menarik dihiasi sapuan make-up yang natural namun memberi efek. Tubuh mininya dibalut sebuah gaun putih polos selutut indah dengan modelnya yang jatuh mengembang serta dihiasi pita elok besar berwarna senada di depannya. Tidak lupa sepasang high heels berwarna sama menghiasi kaki-kaki kecil gadis itu, membuatanya terlihat berbeda dan…cantik.


“Ca—“

“PUTRIKU CANTIK SEKALI!!” Gumaman super pelan Ryosuke terpaksa terhenti oleh teriakan kagum luar biasa Yuya yang entah kemana dia sebelumnya, tiba-tiba saja sudah muncul kembali dengan kamera digital di tangannya. “Tahan disitu. Biar Tou-chan foto dulu. Ok, Umichan? Siap…?”

CKLIK!

“Sempurna!” selesai menggambil foto putri pertamanya tersebut, Yuya dengan senyum yang agak berbeda mempersilahkan putrinya turun. Namun baru Umika maju satu langkah, bunyi jenis lain sudah keluar dari 2 sisi bibir pria tersebut.

“Hiks. Hiks..”

“Aree?! Tou-chan doushita?” Kali ini Ryuu yang bersuara, menyadari aksi tak terduga dari sang ayah barusan. Baiklah, kenapa sang ayah tiba-tiba terisak seperti ini? Adakah yang menyedihkan dari putrinya yang cantik diatas? Baik Umika, Rubi, serta Ryosuke juga kebingungan dengan tingkah kepala keluarga kawashima tersebut.

“Hiks. Tidak..” Yuya mengangkat tangannya, mengucak mata, mencoba menyingkirkan tetesan air yang nyaris mengaliri pipinya. “Aku hanya menyadari satu hal…”

Keempat eksistensi lain mengerutkan kening, penasaran dengan lanjutan kata-kata pria yang nyaris menangis tersebut.

“Putriku sekarang sudah dewasa ternyata… dia sudah, hiks.. pergi ke pesta dansa…”

Umika—selaku yang dibicarakan—tersenyum lembut lalu buru-buru menuruni anak tangga untuk menjangkau ayahnya tercinta.

“Tou-chaan…”Gadis itu memeluk Yuya lembut. “jangan menangis ne? kedewasaan bukan masalah.. lagipula, aku mau ke pesta ulang tahun temanku, buka pesta dansa…”

“HMPPFT—“ Rubi, Ryuu, dan Ryosuke —3 R :D— sontak menutup mulut masing-masing menahan tawa. Yuya ini, padahal scenenya sudah seperti drama-drama di TV. Tapi imagenya entah kenapa langsung jelek karena salah info sang ayah.

“Ne, Ne..sudahlah. Touchan, Umichan.. sekarang Touchan ambil foto Umichan dan Yamada-kun dulu, biar mereka punya foto berdua..” Rubi—selesai dengan sesi tahan menahan ketawanya lalu segera memutuskan parade drama ayah-anak di depannya. Yuya yang seketika teringat dengan rencananya yang sempat disusun tadi langsung menyeka air matanya dan membawa putrinya untuk berdiri di samping Ryosuke. Bakal foto berdua katanya.

“Nah, aku ambil—“Yuya tiba-tiba berhenti ketika menemukan pose kedua manusia didepannya kali ini tidak sesuai yang diharapkan. “Umichan bergeser lagi ke samping Yamada-kun. Dan posenya itu, ayoo.. yang lebih mesra lagi donk…” Yuya memberi komedo—Eh, komando. Refleks Umika bergerak merapat ke samping Ryosuke, begitu pula Ryosuke, segera merangkul bahu gadis itu.

Umika sempat tersentak merasakan tangan Ryosuke yang tiba-tiba saja sudah memeluk bahunya, namun melihat ekspresi Ryosuke yang serius sekali mendengarkan arahan sang Ayah, gadis itu hanya tersenyum maklum. Beginipun sudah cukup baginya.

“Ok, siap ya? 1..2…”

CKLIK!

“Hebat. Sekarang kita semua. Kaa-chan, Ryuu, ayo ikut. Biar kuatur timer kamera ini dulu..”

“Eeh, kami juga ikutan?”Rubi agak kaget mendengar ususlan suaminya itu, namun tak ayal diapun akhirnya setuju. Selesai mengatur timer, Yuya segera meletakan kamera tersebut setepat mungkin di satu meja mini di sampingnya dan segera mendekati barisan keluarganya di depan, dengan susunan dimulai dari Rubi-Umika-Ryosuke-Ryuu. Yuya langsung mengambil tempat di samping Rubi.

“3..2..1.. katakan Cheese...!!”

“CHEESE!!”

CKLIK!

Pemotretan selesai. Senyuman puas melekat pada setiap wajah yang ada. Namun tidak bagi Ryosuke. Pemuda itu tidak hanya tersenyum, malahan tertawa senang. Umika yang melihat ekspresi bahagia pemuda itu segera mendekatinya.

“Nampaknya kau senang sekali..” sapanya ketika pemuda itu mereda tawanya. Ryosuke tersenyum makin lebar.

“ini pertama kalinya dalam 10 tahun teakhir aku berfoto keluarga bersama seperti ini…rasanya benar-benar menyenangkan!”Jawabnya senang. Umika ikut tersenyum.

“Syukurlah.. kukira tadi kau jadi gila karena tingkah ayahku..”

“Hahaha.. ayahmu memang yang terbaik.” Pemuda itu lalu memandang jam tangannya. “Aaa, kita berangkat sekarang? Pesta Yuto dimulai jam 7.”

“Un! Ne, Touchan, Kaachan, Ryuu, kami berangkat sekarng ya.. nanti bisa telat..”

Yuya, Rubi dan Ryuu segera menghentikan aktifitas mengamati beberapa foto Umika-Ryosuke dan mereka tadi. “Hai.. bersenang-senanglah. Tapi ingat, jangan pulang kemalaman ne?” Rubi yang memberi pesan. Ryosuke mengangguk duluan, merasa sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan Umika saat ini.

“Hai. Aku akan menjaga Umika baik-baik..”

“Kami berangkat ya, Itekimasu..” Umika memberi salam sebelum sosoknya berpindah, terhalang pintu rumah putih didepannya.

“Ittarashai…” jawab 3 manusia tadi sebelum gadis itu benar-benar hilang ditelan udara luar. Ketiganya saling menatap. Seolah bisa membaca pikiran masing-masing, mereka lalu tersenyum penuh arti.

Chapter 14 end ~ continue to chapter 15